Senin, 12 November 2012


KEBENARAN AGAMA
             Batas umum tentang agama tersebut dapat mencakup semua agama , baik profetis maupun profetis. Ilmu agama tidak menilai mana agama yang benar dan mana agama yang tidak benar.Oleh karenanya, mencari jawaban tentang agama mana yang benar bukan masalah yang mudah karena jawaban itu pasti melibatkan keyakinan dari yang memberi jawaban  sendiri. Meski demikian, kita dapat mencoba juga mengajukan berbagai alternatife rasional sebagai berikut. Terhadap agama profetis dapat diajukan pertanyaan  misalnya, sanggupkah pikiran manusia menjangkau hakikat kenyataan  kekuasaan suci yang lebih tinggi dari pada manusia. Suatu hal yang amat penting mengenai kelemahan hasil pemikiran manusia adalah sifat relatifitasnya, yang benar menurut seseorang belum tentu benar menurut orang lain. Sifat relatifitas itulah yang menjadi alasan kuat untuk memastikan bahwa dalam hal kebenaran agama tidak dapat di serahkan keputusannya kepada manusia sendiri karena keputusan manusia akan sangat beraneka ragam yang bila semuanya harus dianggap benar akan berakibat banyak kebenaran.
             Berbeda halnya dengan agama profetis dimana kebenaran itu mutlak milik Allah sendiri dan manusia tidak berhak menentukannya. Maka allah turunkan kitab-kitab nya sebagai petunjuk bagi umat manusia untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Diantara kitab Allah yang telah diturunkan adalah dzabur, taurat, Injil, Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kitab terakhir, tidak akan ada lagi kitab Allah yang turun setelahnya, sudah pada tempatnya lah diadakan penegasan tentang agama mana yang benar dan diridhoi oleh Allah agar tidak ada keraguan di kemudian hari mengenai agama yang benar, sesuai kehendak Allah sendiri.